HUBUNGAN PARITAS DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WALED TAHUN 2022
Abstract
Paritas menjadi salah satu faktor ibu yang dapat menyebabkan asfiksia karena pada saat melahirkan anak pertama (primipara) terjadi kekauan otot atau serviks yang kaku sehingga memberikan tahanan yang jauh lebih besar.BBLR dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pernafasan pada bayi baru lahir yang berdampak pada tingginya kematian bayi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan berat badan lahir dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Waled Tahun 2022.
Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan case control dengan populasi 1.363 orang menggunakan system random sampling. Waktu penelitian dari April-Juni tahun 2023. Tempat penelitian dilakukan di RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan instrument checklist. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari data rekamedik pasien. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Analisa Univariate yang berupa distribusi frekuensi dan Analisa Bivariate menggunakan Chi-square.
Hasil penelitian didapatkan hubungan paritas dan berat badan lahir dengan kejadian asfiksia didapatkan hasil sebanyak 1.363 responden yaitu untuk paritas awal 792 orang (58,1%), paritas lanjutan 571 orang (41,9%), dan untuk berat badan lahir yaitu untuk BBLR 1.217 bayi (89,3%), berat badan lahir normal 146 bayi (10,7%). Berdasarkan hasil data analisis chi-square didapatkan hasil P Value 0,001.
Pada penelitian ini terdapat hubungan paritas dan berat badan lahir dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Waled Tahun 2022. Disarankan kepada petugas Kesehatan untuk memberikan konseling kepada ibu primipara yang melahirkan dan meningkatkan penanganan yang lebih baik dan cepat terhadap bayi BBLR agar mengurangi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.





